Upaya Cegah Stunting, Puskesmas Karanganom Gelar Kelas Pendampingan Balita Anemia

Upaya Cegah Stunting, Puskesmas Karanganom  Gelar Kelas Pendampingan Balita Anemia

Klaten - Puskesmas Karanganom gelar kelas pendampingan balita anemia di aula puskesmas Karanganom Klaten pada hari Senin, 21 November 2022 pukul 08.30-10.30 WIB. Acara  yang menghadirkan dokter spesialis anak dan Dinas Kesehatan Kab. Klaten diadakan dalam rangka upaya pencegahan stunting di Kec. Karanganom.

Selain itu, pendampingan ini merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan Hb (kadar hemoglobin) balita pada tanggal 4,5, dan 6 November 2022 lalu. Dan dari hasil pemeriksaan tersebut ada sebanyak 25 balita dinyatakan menderita anemia. Maka,  orang tua balita tersebut mendapat

undangan untuk mendapatkan penyuluhan terkait anemia pada balita. Setelah orang tua balita diberi penyuluhan oleh dr. Anis Marfuah, Sp.A.,M.Kes. dokter di Rumah Sakit Bagas Waras Klaten, dilanjutkan pemeriksaan balita di ruang kesehatan ibu dan anak (KIA) puskesmas Karanganom.

Dalam paparannya, dr. Anis menyampaikan tentang balita ADB (Anemia Defisiensi Besi), mengapa bisa terjadi anemia, apa saja gejalanya pada anak, dampak kekurangan zat besi, bagaimana pencegahannya, dan bagaimana penanganannya jika sudah anemia.

“ADB pada balita bisa dilihat dari tes pemeriksaan Hb. Tetapi, bisa juga dilihat dari perdarahan saat bayi bab dan bayi digerogoti penyakit, seperti TBC. Sehingga, hal ini bisa memengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi. Inilah yang bisa menyebabkan stunting pada anak. Oleh karena itu, anemia ini harus menjadi perhatian bagi para orang tua,” dr. Anis menjelaskan dengan  gamblang.

“Pemantauan terhadap bayi ini bisa dilakukan melalui kenaikan berat badan  yang dicatat di buku KIA bersampul pink. Dari grafiknya, dapat diamati apakah bayi mengalami gangguan atau tidak. Dengan demikian, akan segera dilakukan tindakan jika bayi mengalami anemia,” tambah dr. Anis.

Pola makan pada ibu saat hamil dan menyusui bisa memengaruhi bayi dalam tumbuh kembangnya. Saran dr. Anis saat sesi tanya jawab, hendaknya ibu menghindari konsumsi minuman dan makanan yang bisa menghambat zat besi diserap oleh tubuh, seperti teh, kopi, susu, dan antasida. Dan dr. Anis menyarankan untuk konsumsi makanan dan minuman yang mengandung vitamin C termasuk juga konsumsi daging merah dan telur. Jika Hb ibu rendah maka bisa menyebabkan Hb anak pun rendah.

Hal ini juga dirasakan oleh Sri, warga Desa Jungkare ,salah seorang peserta pendampingan karena bayinya mengalami anemia. Dia mengaku sering minum kopi sehingga bisa jadi inilah yang menyebabkan kadar Hb bayinya jadi rendah.

Pihak puskesmas Karanganom sangat berharap apa yang disampaikan oleh dr. Anis bermanfaat dan bisa dipraktekkan sehingga balita-balita ini tidak menderita anemia dan tidak mengalami stunting.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0